Wanita adalah makhluk yang istimewa. Makhluk mulia yang harus dijaga. Allah SWT, menciptakan wanita beserta keindahannya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Wanita selalu menjadi sorotan kaum pria. Kecantikan dan keindahan seorang wanita tak hanya dinilai dari fisik saja, melainkan juga hatinya. Wanita, seperti halnya bunga yang tampak indah. Bunga selalu mempesona dengan warna warninya. Setiap mata selalu tertuju karena keindahannya, dan pasti tak sedikit yang ingin memilikinya.
Semua bunga tampaknya, memang indah dipandang setiap mata. Namun, ternyata bunga juga bervariasi. Mulai dari bunga yang biasa saja, sampai bunga yang istimewa. Bunga yang pasaran sampai bunga yang berkelas. Mulai dari bunga yang harganya murah sampai bunga yang mahal. Ya, tentu saja semua itu tergantung dari bentuk penjagaan dan perawatannya. Semakin berkelas penjagaanya, semakin istimewa perawatannya maka akan semakin mahal harga jualnya.
Coba deh, cek di toko bunga kalo gak percaya! Kamu pasti, akan menemukan macam-macam bunga itu. Ditambah lagi, biasanya di toko bunga akan dibungkus dan disusun rapi menjadi sebuah buket bunga yang lebih cantik. Kualitas bungkusnya pun berbeda-beda. Jenis bunganya pun menjadi pertimbangan, apakah bunga rumahan atau bunga pinggir jalan.
Beda kan ya, antara bunga yang biasa di pinggir jalan dan bunga yang ada di gantungan rumah. Bunga di pinggir jalan akan mudah tersentuh ataupun disentuh, mudah dilirik dan dipetik, setiap orang yang jalan. Lebih miris lagi, nasib bunga di pinggir jalan ketika, setiap tangan mudah menyentuh dan memetiknya, maka ia akan lebih mudah dibuang tanpa rasa sayang.
Beda, dengan bunga yang digantungan rumah. Tidak semua orang, bisa menyentuh apalagi memetik. Kalo cuma sekedar lihat boleh lah ya, sambil lewat depan rumah, hehe. Walaupun, diizinkan pemilik untuk memetiknya, pasti akan dibawa pulang dan diletakkan di dalam wadah. Kemudian, diberi sedikit air agar tetap segar. Setelah, beberapa hari bunga akan layu. Lalu, pemilik akan berkata, "yahh, bunganya layu" bertanda masih ada rasa sayang untuk membuang.
Beda hal lagi, dengan bunga di tepi jurang. Ini adalah satu satunya bunga yang luar biasa karena tumbuh di tempat yang tidak biasa. Tentu saja, bukan orang biasa yang bisa memetiknya, melainkan hanya seorang pemberani yang mampu berjuang dan mengorbankan dirinya. Mungkin, ini sepadan karena menjadi bunga yang tumbuh di tepi jurang tidaklah mudah. Ia, harus menjadi berbeda dari semak-semak disekitarnya. Ia, harus kuat dengan keadaan disekitarnya yang terus menyerangnya. Ia juga, harus siaga dengan segala bahaya yang ada.
Begitulah nasib beberapa jenis bunga. Seperti halnya bunga, seorang wanita bisa memilih perlakuan yang diinginkan kepada dirinya. Tergantung, ia menjadi jenis bunga yang seperti apa. Wanita akan semakin cantik dan berkelas ketika dirinya diberikan penjagaan dan perawatan terbaik. Sebagaimana Allah SWT, memerintahkan kita untuk menjada dan merawat diri.
Namun, bunga selalu nampak cantik dan indah apa adanya, dengan warna asli yang dianugerahkan sang pencipta, tanpa perlu, kita tambah goresan warnanya. Seperti halnya bunga maka seharusnya, wanita pun bisa menjadi lebih indah karena kesederhanaannya, lebih cantik apa adanya, dan selalu bersyukur kepada sang pencipta. Eitss.., jangan lupa tetap berusaha menjaga dan merawat diri loh ya.
Penjagaan dan perawatan itu, diberikan mulai dari sebuah benih yang dibiarkan tumbuh kemudian, memiliki batang dan daun yang subur lalu, akan berbunga di waktu yang tepat dan bersiap siaga karena sang pemilik akan memetiknya. Wanita, seperti halnya bunga, hanya pemiliknya yang tahu kapan waktu yang tepat untuk bunga itu siap dipetik. Wanita, ketika ia sudah tumbuh dewasa maka bersiaplah akan ada yang meminangnya. Entah, kapan itu masih menjadi misteri. Bisa saja, besok, lusa atau harus menunggu beberapa tahun lagi, yang jelas di waktu yang tepat. Hanya pemiliknyalah yang tahu waktu yang tepat itu. Ya, Allah SWT maha mengetahui yang terbaik untuk hambanya.
Bahkan, Allah SWT pun sudah mengetahui, ketika ada sebuah bunga yang layu dan mati di pohonnya. Karena sudah habis masanya dan tak sempat seorang pun untuk memetiknya. Wanita, seperti halnya bunga walaupun, begitu cantik nan indah namun, terkadang maut lebih dulu menjemputnya, sehingga tak sempat sang pangeran untuk menemuinya.
Ya, begitulah perihal jodoh dan maut, manusia tidak pernah tahu siapa yang akan lebih dulu menjemput. Tak berjodoh di dunia mungkin berjodoh di akhirat. Jadi, sembari menunggu kita pun perlu terus berproses. Tak ada bunga yang mekar tanpa melakukan perubahan bukan?
Jodoh yang baik maka menjemputnya pun, harus dengan cara yang baik. Seorang pemilik bunga mengatakan, "Sebaik-baiknya cinta adalah yang mengajarkan bagaimana memetik, agar tidak meninggalkan luka disetiap tangkainya"
Bunga mengingatkan kita akan banyak hal, tapi perlu diingat, seindah apapun bunga yang mekar, ia akan layu pada akhirnya. Begitupun dengan kehidupan, kelak akan berakhir pada waktunya.
Begitulah kira-kira wanita, seperti halnya bunga. Wanita dan bunga memang sama, yaitu sama-sama makhluk ciptaan Allah SWT. Namun, perlu diingat bahwa wanita dan bunga sebenarnya berbeda. Wanita adalah makhluk mulia dengan keindahan disertai akalnya, sedangkan bunga adalah tanaman yang memiliki keindahan saja.
Jodoh yang baik maka menjemputnya pun, harus dengan cara yang baik. Seorang pemilik bunga mengatakan, "Sebaik-baiknya cinta adalah yang mengajarkan bagaimana memetik, agar tidak meninggalkan luka disetiap tangkainya"
Bunga mengingatkan kita akan banyak hal, tapi perlu diingat, seindah apapun bunga yang mekar, ia akan layu pada akhirnya. Begitupun dengan kehidupan, kelak akan berakhir pada waktunya.
Begitulah kira-kira wanita, seperti halnya bunga. Wanita dan bunga memang sama, yaitu sama-sama makhluk ciptaan Allah SWT. Namun, perlu diingat bahwa wanita dan bunga sebenarnya berbeda. Wanita adalah makhluk mulia dengan keindahan disertai akalnya, sedangkan bunga adalah tanaman yang memiliki keindahan saja.
Teruntuk kaum hawa, sebagai sesama wanita kita harus saling mengingatkan, bukan malah menjatuhkan. Tetaplah percaya diri dengan warnamu sendiri. Terus semangat ya, apapun proses yang sedang dijalani saat ini. Sampai akhirnya, bungamu akan mekar sempurna.
Penulis : Ambar Oktavia
Picture : Pixabay.com
15 Comments
Setiap bunga memiliki waktu mekarnya sendiri sendiri, begitupun kita juga memiliki waktunya sendiri sendiri. Kesuksesan, kematian, jodoh, semua ada waktunya ❤
ReplyDeleteBener kak, jazakillah sudah membaca tulisan ambar
DeleteMasyaallah, tulisan yg selalu menginspirasi, terus berkarya dek ❤️❤️ menghasilkan karya² yg luar biasa 👍👍👍😘😘
ReplyDeleteAlhamdulillah, terimakasih kak sudah membaca tulisan ambar
DeleteMasyaAllah 🥰
ReplyDelete💙
DeleteMasyaaAllaah 😍 keren bangeettt dek.
ReplyDeleteAlhamdulillah, mudah2an ada manfaat dari tulisanya dan terimakasih sudah membaca tulisan ambar kak
DeleteMasyaAllah, setiap baca tulisan adek jd kaya ada yg mengingtkan dan menguatkan diri ini. bagus bgt dek, tema ceritanya sangat nyata sekali dengan yg di alami wanita dewasa saat ini. hehe "apapun proses yang sedang dijalani saat ini. Sampai akhirnya, bungamu akan mekar sempurna."
ReplyDeleteAlhamdulillah, tetap saling mengingatkan kak, terimakasih sudah membaca tulisan ambar kak
Delete🥰🥰🥰🥰
ReplyDelete💙
DeleteBunga kt kpan dipetik mbyar?😶
ReplyDeleteKapan kapan nek wes wayahe
DeleteMaasyaAllahh... mantab Ambar. Semoga istiqomah menulis dan memberi memberi manfaat. :-)
ReplyDelete