Malam minggu biasanya, ditunggu-tunggu bagi mereka yang memiliki pasangan untuk pergi kencan. Lalu, bagaimana nasib jomblo? Hah, siapa tuh jomblo? Jomblo menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah gadis tua. Kata gadis di sini, merujuk pada perempuan yang belum memiliki pasangan kekasih atau perawan.
Namun, di kalangan masyarakat jomblo terkenal sebagai nama panggilan, baik perempuan ataupun laki-laki yang belum memiliki pasangan kekasih. Maka, untuk membedakan keduanya ada dua istilah populer yaitu jomblowan untuk jomblo laki-laki dan jomblowati untuk jomblo perempuan.
Alasan setiap orang menjadi jomblo pun bermacam-macam. Kata anak zaman now hanya ada dua alasan yaitu, karena belum ada yang ngajak jadian atau karena masih nyaman dengan kesendirian. Ya, ada seorang jomblo yang berprinsip dan ada juga jomblo yang karena nasib. Misalnya, jomblo berprinsip adalah seseorang yang gak mau pacaran sampai memiliki pasangan halal. Kalo jomblo karena nasib misalnya, seseorang yang lahir kemudian diusia 22 tahun, meninggal dalam keadaan lajang. Nah, atau seorang yang sudah berusaha mencari pacar, tapi ditolak terus. Berarti itu mah nasib kan ya, hehe.
Jomblo sepertinya menjadi kaum yang tertindas di kalangan milenial. Sering kali menjadi sasaran sindiran. Aku sering mendengar kata "lihat deh, sendal aja ada pasangannya. Masa kamu enggak?" Aku tahu kata kata itu hanya ledekan. Hemmm, tapi masa iya disamain sama sendal mblo. Coba deh, bayangin! Kamu mau pergi ke pasar, terus pake sendal paling bagus, tapi yang dipake cuma sebelah. Pasti gak nyaman kan? Yang ada malah diketawain orang satu pasar. Nah, jadi sendal itu memang sudah seharusnya berpasangan. Beda halnya, dengan jomblo yang masih bisa nyaman dengan kesendirian.
Menanggapi sindiran, santai aja kaya di pantai. Selow mblo, jomblo bukanlah orang yang ketinggalan zaman, hanya saja tidak berpacaran. Jangan merasa tertindas kita bisa kok jadi jomblo berkelas. Kita bisa memanfaatkan waktu kesendirian untuk lebih banyak belajar, fokus pekerjaan, membahagiakan orang tua. Banyak juga orang sukses yang menjadi jomblo. Sebenernya, tergantung pilihan masing-masing mau menjadi jomblo yang seperti apa.
Tipe jomblo dan versi jomblo ada banyak macam. Kali ini karena aku menginginkan keadilan, untuk jomblowers maka, aku akan mengutip versi pembela keadilan, yang berkata, "jadi jomblo itu gak salah, yang salah itu menggunakan uang rakyat untuk kepentingan pribadi" Nah, bener banget mblo, selagi kita bisa produktif dan bermanfaat untuk masyarakat gak masalah. Beda dengan orang yang suka makan uang rakyat. Jadi, jangan sedih mblo yang sedih itu, kalo udah jomblo, gak produktif lagi. Eittss... Selow, selow mblo, masih bisa kita usahakan saat ini untuk menjadi jomblo yang lebih baik.
Jangan sampai menjadi jomblo versi orang psemis loh ya, yang berkata "jomblo itu free. Freehatin" duh, kasihan banget si mblo. Tapi, kita perlu menjadi jomblo versi orang PD, yang selalu bilang "jadi jomblo gak perlu malu, yang punya pacar aja kadang ngaku jomblo, ya kan?" selow, nikmati semua prosesnya untuk memantaskan diri mblo.
Kalo udah pengen pacaran, ya silahkan pacaran. Siapa bilang islam tidak memperbolehkan pacaran? Boleh kok, setelah menikah. Jadi, pacaran setelah menikah mblo. Inget ya, setelah menikah! Kalo belum siap nikah ya, sabar jangan pacaran dulu. Kata ustadzah gitu, tapi gak tau kalo ustadzahmu beda lagi.
Apalagi menjadi jomblo diusia 20++ memang banyak sekali ujiannya. Banyak juga pertanyaan 'kapan?' yang selalu menghampiri. Salah satunya, pertanyaan kapan nikah? Hemmm, sabar... tarik napas dulu mblo. Kalo kita tau kapan, pasti juga kita udah nyicil buat undangan ya kan. Oke, sementara jawab aja dengan senyuman, lalu katakan "doain aja ya, insyaallah nanti dikirimin undangan" Nah, cakep!
Kalo udah senyum jangan sedih lagi mblo. Orang yang udah punya pacar aja belum tentu, bisa jawab pertanyaan itu kok. Hehe, apalagi kita yang jomblo fisabilillah. Untuk membayangkan calonnya aja masih abstrak, ya kan. Apalagi ngasih tau kapan nikah. Tapi, percayalah skenario Allah itu paling indah.
Pada akhirnya, kita sadar bahwa semua yang terjadi pada kita itu adalah takdir. Namun, Allah mempersilahkan doa untuk mengubahnya. Wajib berusaha! Jika kita mengingingkan pasangan yang baik maka kita pun harus menjadi orang baik, dan tak sampai disitu. Cara menjemputnya pun, harus dengan cara yang baik. Jadi, jomblowan dan jomblowati semangat terus memantaskan diri di waktu kesendiriannya ini. Lebih semangat lagi mengayuh doanya agar segera sampai pada tujuan. Aamiin
Selamat malam minggu mblo... Perihal menikah, selow aja, gak usah cepet-cepetan bukan balapan kok, tapi kalo mau duluan, monggo 😊
Penulis : Ambar Oktavia
Picture : Pixabay.com
13 Comments
Semangat para jomblo..
ReplyDeleteMalem minggunya buat Sholat tahajut aja ok
Alhamdulillah semangat, masyaAllah
DeleteKeren tulisannya 👍
ReplyDeleteJadi punya stok jawaban juga kalau ada yang tanya soal "kapan?"😅
Sae mblo 🤗 kalo nemu jawaban lagi kasih tau ya
Deleteinsyaallah nanti dikirimin undangan. Tag mantan ��
ReplyDeleteWkwk alhamdulillah mantan gak lupa di undang😄 mudah2an mau dateng
Delete😣
ReplyDeleteSemangat kak 😊 terimakasih sudah berkunjung
Deleteselamat hari minggu mblo
ReplyDeleteSebenarnya kita gk jomblo kok, kota tu udh punya imam tapi belum di pertemukan aja, nama nya udh di tulis kok di yaumulmahfus 🤭🤭 dan semoga di pertemukan di waktu yg tepat bukan yg cepet
ReplyDeleteImam yg di masjid apa bukan nih? Kalo cepat dan tepat yo gk papa to 😄
DeleteInsyaAllah nanti bertemu jodohnya di waktu yang tepat �� mangat mblo ☺️
ReplyDeleteAamiin, Semangat mblo
Delete