Setelah bertahun-tahun berlayar. Setelah terombang ambing oleh badai kehidupan. Setelah pernah merasakan kekhawatiran, kesulitan, kesedihan dan juga kebahagiaan. Namun, perjalanan dan perjuangan kehidupan ini belum selesai. Entah sampai kapan, sejauh ini sudah cukup melelahkan. Kini aku memutuskan untuk rehat, dengan menepi sejenak.
Beberapa tahun kebelakang yang sudah terlewati sampai detik ini, mengantarkanku pada banyak pertanyaan. Mengapa aku hidup? Apa tujuan hidupku? Sudahkah bermanfaat hidupku? Bagaimana cara agar hidupku menjadi lebih berkualitas?
Menepi sejenak. Membuatku berpikir, hidup ini ibarat seperti perjalanan panjang. Membutuhkan arah, untuk mengantarkan kita pada sebuah tujuan. Tak jarang dari kita, melewati kehidupan tanpa arah tujuan yang jelas. Pantas saja, itu yang akan membuat merasa lelah. Mungkin banyak dari kita belum menemukan tujuan hidupnya. Beberapa masih mencari, dan sebagian sudah menemukan.
Aku tak pandai membuat perumpamaan, tapi akan aku coba. Begini, ibarat seseorang yang akan berlayar mengarungi samudera luas. Kemudian, ia di atas kapalnya tak membawa peta atau petunjuk apapun. Ia hanya ingin kapalnya berlayar. Tentu ini sangat membingungkan, berlayar tanpa arah dan tujuan yang jelas. Selain itu, juga melelahkan karena bisa saja, kapal hanya berlayar memutari tempat yang sama. Bagaimana jika kapal itu justru, berlayar membawa ketempat berbahaya yang bisa menerkam kita? Seperti halnya kapal yang diciptakan untuk berlayar, tentu harus memiliki tujuan begitupun, dengan manusia.
Menepi sejenak. Membuatku berpikir dan merenungkan tentang penciptaan diri ini. Seperti yang dijelaskan dalam Al-quran, bagaimana proses manusia diciptakan. Allah SWT berfirman, "sungguh, kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu kami jadikan dia mendengar dan melihat" (Q. S. Al-Insan ayat 2).
Proses penciptaan manusia berawal dari setetes mani. Secara biologis, dalam proses pembuahan (bertemunya sperma dan sel telur). Ada jutaan sperma dalam satu waktu, secara bersamaan menuju sel telur yang hanya berjumlah satu setiap siklusnya. Sperma-sperma itu, melakukan perjalanan yang sangat sulit. Ia harus melewati saluran reproduksi perempuan, yang berbelok-belok. Ia harus melawan kadar keasaman, dan juga gravitasi yang berlawanan.
Hanya ada satu, sperma yang diizinkan masuk untuk membuahi sel telur. Diibaratkan lomba lari, maka hanya ada satu yang terbaik, yang paling kuat untuk menjadi pemenang. Nah, dari sekian juta sperma yang berlari itu, kamulah pemenangnya. Hebat bukan, kamu sudah menjadi yang terbaik. Kamu mampu mengalahkan jutaan lawanmu, yang telah gugur diperjalanan.
Allah berkata, "kemudian air mani itu kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian, kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah, pencipta yang paling baik." (Q. S. Al-Mu'minun ayat 14).
Menepi sejenak. Kembali membuatku berpikir, walaupun sudah menjadi pemenang, ternyata itu belum selesai. Kamu masih harus berjuang lagi, selama dalam proses kehamilan. Tak jarang banyak janin yang gugur sebelum dilahirkan. MasyaAllah, aku, kamu dan kita semua yang telah terlahir di dunia ini harus bersyukur, karena kita adalah orang-orang hebat. Kita adalah orang-orang pilihan untuk sampai ke bumi.
Allah SWT kembali berfirman, "apakah manusia mengira akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban). Bukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim)". Al-(Q. S. Al-Qiyamah ayat 36-37).
Menepi sejenak. Membuatku kembali merenung, ternyata perjuangan ini belum juga selesai. Setelah sampai di bumi justru, dihadapkan dengan lebih banyak perjuangan. Bahwa diri ini, tubuh ini, telah ada yang menciptakan. Allah telah ciptakan dengan sebaik-baiknya bentuk. Maka, yang aku miliki saat ini hanyalah titipan. Tentunya, kelak akan dimintai pertanggung jawaban. Mata, tangan, kaki, hidung, dan lainnya berfungsi dengan baik. Maka, aku pun, harus mengembalikannya dalam keadaan terbaik.
Pada akhirnya, semua perjuangan ini akan selesai. Ketika, kita kembali kepada sang pencipta. Allah berkata "Kemudian setelah itu, sesungguhnya kamu pasti mati" (Q. S. Al-Mu'minun ayat 15).
Menepi sejenak. Kini aku paham dan telah aku temukan jawaban, atas pertanyaanku tadi. Mengapa aku hidup? Tentu saja karena izin Allah, menjadikan aku pemenang dalam proses pembuahan sampai akhirnya terlahir ke bumi. Apa tujuan hidupku? Ya, kini aku menemukan. Tujuan hidupku adalah khusnul khotimah yaitu kembali kepada sang pencipta dalam keadaan terbaik. Apakah hidupku sudah bermanfaat? Jawabannya cukup aku dan Allah yang tau ya hehe. Bagaimana agar hidupku menjadi lebih berkualitas? Jawabannya cukup panjang. Namun, tulisan ini harus dicukupkan. InsyaAllah next time kita lanjutkan ya. Jika teman-teman menginginkan tentunya.
Penulis : Ambar Oktavia
Picture : picxabay.com
30 Comments
MasyaaAllaah, ditunggu kelanjutannya dari bab ini kak ❤❤❤
ReplyDeleteInsyaAllah kak, terimakasih sudah membaca tulisan ambar 💙
DeleteMaa Syaa Allah, bikin jadi nambah bersyukur dan teguran untuk terus bersyukur dalam setiap menjalani kehidupan, terimakasih Ambar untuk tulisan yang bermanfaatnya, jangan berhenti menebar kebaikan lewat tulisan-tulisan mu yah, semangat.
ReplyDeleteJazakillah mba, semangat juga untuk terus mengarungi samudera kehidupan 😊
DeleteLembut dan menyentuh tulisannya. Semangat terus kak 💪
ReplyDeleteJazakallah. Semangat juga mengarungi samudera kehidupan.
DeleteMasya Allah kren skli kaka🥰😍
ReplyDeleteTerimakasih regina sudah berkunjung 😊
DeleteMasyaallah mnyntuh skli kaka😊
ReplyDeleteTerimakasih djafar sudah berkunjung dan membaca 🤗
DeleteMasya allah, tulisan yng bagus dan dtunggu kelanjutan critanya, semangat dan sukses terus 😊
ReplyDeleteAamiin, mudah2an bermanfaat ya tulisannya. Terimakasih sudah berkunjung 💙
DeleteMasyaAllah �� ditunggu tulisan tulisan baik & bermanfaat selanjutnya
ReplyDeleteJazakillah beb sudah berkunjung 💙
Deleteditunggu kelamjutannya kak
ReplyDeleteInsyaAllah, terimakasih sudah berkunjung 😊
Deletemasyaallah indah sekali rangkaian katanya mba, semangaatt ❤
ReplyDeleteTerimakasih sudah berkunjung dan membaca 😊
Deletemudah-mudahan blognya semakin berkembang ya, aamiin
ReplyDeleteJazakumullah, Aamiin 😊
DeleteThe biggest adventure you can take is to live the life of your dreams. And i need pull over for a moment to dream
ReplyDeleteright. I also think the same. Thank you 💙
DeleteMasyaaAllah dek bagus sekali tulisanya, ditunggu tulisan menarik lainnya
ReplyDeleteInsyaAllah ka, Terimakasih sudah berkunjung 💙
DeleteMasyaAllah sangat bermanfaat tulisannya semangat fans.. untuk selalu menciptakan tulisan2 indah nan bermanfaat lainnya ...🌠
ReplyDeleteJazakillah fans, terimakasih sudah berkinjung 💙
DeleteSangat menyentuh dan bermanfaat sekali tulisan ambar, semangat terus berkarya mbr🤗
ReplyDeleteAamiin, jazakillah ndah 💙
DeleteSangat menyentuh dan bermanfaat sekali tulisan ambar, semangat terus berkarya mbr🤗
ReplyDelete💙
Delete